String menghitung="";
int panjg=0;
int lebar=0;
int luaspersegipanjang=0;
String input1="";
String input2="";
String hasil="";
menghitung=JOptionPane.showInputDialog("Harus Memasukkan Nama Jika Ingin Menghitung !!! = " );
System.out.println("Mari kita menghitung Luas Persegi Panjang");
input1=JOptionPane.showInputDialog(" Panjang (cm) = " );
input2=JOptionPane.showInputDialog("Lebar (cm) = ");
panjg=Integer.parseInt(input1);
lebar=Integer.parseInt(input2);
hasil +=(menghitung)+(" Menghitung Luas Persegi Panjang")+"\n";
hasil +="Panjang ="+Integer.toString(panjg)+"\n";
hasil +="Lebar = "+Integer.toString(lebar)+"\n";
luaspersegipanjang=panjg*lebar;
hasil +="Luas Persegi Panjang = "+Integer.toString(luaspersegipanjang);
JOptionPane.showMessageDialog(null,hasil);
System.exit(0);
}
}
Menghitung Luas Persegi Panjang Dengan NetBeans
Variabel di Java
Variabel (peubah) adalah suatu lokasi di memori, di mana interpretasinya bergantung pada kelas penyimpanan—yang ditentukan berdasarkan keyword dan konteks deklarasinya—dan tipenya. Pada dasarnya, setiap variabel memiliki nama (yang dikenal sebagai identifier), tipe, dan ruang lingkup (scope) atau visibilitas (visibility).
Secara umum, sebenarnya kita tidak akan mengalami kesulitan ketika ingin mendeklarasikan suatu variabel. Meski demikian, alangkah baiknya jika kita memahami aturan-aturan standar dan jenis-jenis variabel di Java.
* Deklarasi
Deklarasi variabel dilakukan untuk menyimpan suatu penempatan di memori, memberinya nama, dan mendefinisikan tipe data yang dapat digunakan di variabel tersebut. Dengan demikian, deklarasi minimal mendefinisikan tipe data dan nama (identifier).
int i;
int j;
Pada kasus tipe referensi, deklarasi variabel mendeklarasikan variabel object reference. Dalam konteks Java, referensi objek adalah sebuah nilai yang menyatakan suatu objek.
Point p;
Sebenarnya kita juga bisa mendeklarasikan lebih dari satu variabel dalam satu baris, namun cara ini kurang disukai.
int i, j;
Tidak seperti bahasa C dan C++, yang membedakan istilah deklarasi dan definisi, di Java tidak ada deklarasi yang terpisah dari definisi.
* Jenis dan Scope
Java mendefinisikan empat jenis variabel, meliputi variabel instans (field nonstatis), variabel kelas (field statis), variabel lokal, dan parameter.
Java juga menggunakan istilah field, data member, dan member variable yang mengacu pada variabel instans (instance) dan variabel kelas. Selain itu, istilah variabel sendiri juga kerap digunakan, di mana ia mengacu pada semua jenis variabel.
Lokasi di mana suatu variabel dideklarasikan secara implisit juga menetapkan ruang lingkupnya. Ruang lingkup variabel didefinisikan sebagai blok kode di mana variabel dapat diacu melalui namanya. Dengan demikian, ruang lingkup variabel instans dan variabel kelas mencakup seluruh body kelas.
* Inisialisasi
Setelah mendeklarasikan variabel, kita juga bisa melanjutkan inisialisasi untuk menspesifikasikan initial value bagi variabel. Langkah ini dilakukan dengan menugaskan (meng-assign) nilai ke variabel; proses ini dikenal sebagai penugasan (assignment).
int i = 10;
Dalam kasus variabel lokal, inisialisasi mutlak diperlukan sebelum variabel dapat digunakan. Kondisi ini sangat kontras sekali dengan field, di mana nilai default yang akan digunakan sebagai nilai awal jika variabel tidak diinisialisasi. Penggunaan variabel lokal tanpa inisialisasi berpotensi memicu kesalahaan saat kompilasi.
* Access Modifier
Access modifier (atau specifier) menyatakan apakah kelas-kelas lain dapat menggunakan variabel member ataukah tidak. Dengan demikian, dalam konteks variabel, konsep access modifier ini hanya dapat diterapkan pada field saja.
Ada empat tingkatan akses yang bisa kita gunakan untuk menspesifikasikan visibilitas suatu variabel: private, default (tidak dispesifikasikan), protected, dan public.
Access Modifier
Visibilitas
private Variabel hanya bisa diakses dari kelas yang mendeklarasikannya (current kelas).
Default Variabel dapat diakses dari current kelas dan paket.
protected Variabel dapat diakses dari current kelas, subkelas, dan paket.
public Variabel bisa diakses oleh siapa saja, baik current kelas ataupun kelas lain.
Strategi dalam menetapkan visibilitas variabel adalah menggunakan access modifier dengan tingkatan paling rendah (private).
PHP dasar
kode-kode PHP anda akan disisipkan di antara kode-kode HTML. Sebagai akibatnya, PHP dan HTML akan sama-sama kita tulis dalam bentuk teks biasa. Kode PHP anda (misalnya dalam contoh di bawah ini adalah sebuah halaman yang menampilkan kata-kata “Anda berada di situs Prothelon!”) akan berada di sela-sela kode-kode dalam sebuah file HTML yang berekstensi .php, bukan .htm atau .html seperti biasanya.
Pengen belajar sambil praktek? klik di sini.
Contoh halaman dari penjelasan tersebut adalah sebagai berikut :
<html>
<head>
<title> Contoh Halaman PHP </title>
</head>
<body>
<font color="blue">PHP kode saya akan membuat halaman ini menampilkan:</font>
<p>
<?php
print ("Anda berada di situs Prothelon!");
?>
</body>
</html>
Nah, perhatikan contohdi atas. Anda mungkin sudah mulai memahami cara kerja PHP dan HTML. HTML tetap diperlakukan sebagaimana HTML persis seperti HTML tanpa kode PHP, tetapi semua kode yang berada di antara tag akan dianggap kode PHP dan diproses oleh server PHP.
Ingat kan? Hasil output dari proses PHP itu yang akan ditampilkan oleh HTML ke browser. Perhatikan bahwa jika anda menyimpan file dengan ekstensi .htm/html, maka browser juga akan muncul akan menampilkan juga tag php namun tidak memprosesnya, sehingga muncul seperti ini:
<?php
print ("Anda berada di situs Prothelon!");
?>
Sedangkan jika anda menyimpan dalam ekstensi .php, maka yang muncul hanya:
Anda berada di situs Prothelon!
Gitu….
Pengen belajar sambil praktek? klik di sini.
Cara Penulisan Kode PHP
Setelah anda memahami bagaimana sebuah kode PHP dan HTML dikawinkan dan diproses, sekarang saatnya bagi anda untuk mempelajari aturan-aturan dasar penulisan sintaks PHP. Aturan-aturan dasarnya secara singkat adalah sebagai berikut:
Penamaan File
File PHP anda harus disimpan dengan ekstensi .php (jika anda menemukan file dengan ekstensi .php3 atau phtml maka kemungkinan besar file-file tersebut ditulis menggunakan PHP versi 3 ke bawah). Seperti sudah saya jelaskan sebelumnya, file-file tersebut akan disimpan sebagai file teks biasa. (Artinya kita ndak butuh editor khusus kalau kepepet, cukup notepad. Namun perlu diingat bahwa notepad tidak memunculkan nomor baris yang akan kita perlukan saat melakukan debugging jika ada masalah dengan kode kita).
Komentar
Komentar adalah bagian penting dalam kode PHP yang anda buat. Anda akan memerlukan komentar ini untuk membantu mengingat lagi kegunaan sebuah blok kode nantinya. Anda harus membiasakandiri untuk menuliskan catatan tentang kode-kode anda dengan tag komentar, sehingga sifat manusiawi kita yang pelupa bisa terbantu jika suatu saat anda perlu mereview kembali kode-kode yang pernah anda buat. Cara untuk membuat komentar yang tidak ingin anda tampilkan atau eksekusi adalah dengan menambahkan “//” di awal baris atau mengapit komentar dengan “/*” dan “*/” jika perlu membuat komentar yang panjang:
<?php
// Baris ini akan diabaikan. Catatan untuk kita sendiri:
// Saya membuat script ini sambil
//Membaca, berenang dan menyelam.
print ("Anda berada di situs Prothelon!");
/*
Tiga baris berikut ini juga akan diabaikan.
Dan jangan lupa untuk kembali ke situs ini setiap minggu
untuk melihat artikel/tutorial baru!
*/
?>
Permulaan Kode
Blok kode PHP diawali dengan “<?php” (atau cukup disingkat “<?” saja bila server anda mengijinkan...dan biasanya bisa).
Akhir Kode
Blok kode PHP ditutup dengan menambahkan “?>” di akhir blok kodenya.
Akhir Baris Program
Setiap baris instruksi program diakhiri dengan tanda titik koma “;”. Artinya walaupun anda menuliskannya lebih dari 1 baris tetap akan dianggap satu baris instruksi program jika belum ada tanda titik koma (lihat contoh di penjelasan tanda kurung di bawah).
Tanda Kurung
Tanda kurung akan banyak anda gunakan dalam kode PHP. Salah satu penggunaan yang sering dilakukan adalah dalam memanggil fungsi. Secara sederhana, setiap fungsi PHP akan berbentuk seperti ini ….
print ( );
"print" adalah nama fungsi dan informasi lain yang perlu ditambahkan pada fungsi tersebut akan anda tuliskandi dalam tanda kurung. Ingat..... jangan lupa untuk mengakhiri dengan tanda titik koma (kesalahan tidak mengakhiri dengan titik koma ini paling sering terjadi pada pemula). Oh iya, sebelum lupa, echo() juga memiliki kegunaan yang sama dengan print().
Spasi, pergantian baris, dll tidak akan mempengaruhi output lho. Sehingga, bagian kode berikut ini ...
<?php
print ("Anda berada di situs Prothelon!");
?>
... akan menghasilkan hal yang sama dengan kode berikut ini:
<?php print ("Anda berada di si
tus Prothelon!"); ?>